Rabu, 5 Disember 2012


Tata Surya

“Berapa sering lagi kita harus mengagumi karya Tuhan yang luar biasa,yang menciptakan langit dan bumi dari sebuah hakikat primat dari sebuah rincian yang demikian indah sehingga dengannya Ia dapat menciptakan otak dan pikiran yang bernyala dengan berkah kemampuan meramal yang ilahiah untuk menerobos misteri ciptaan-Nya sendiri. Jika pikiran dari seorang Bohr atau Einstein membuat kita terkagum-kagum dengan kekuatannya, bagaimana kita mulai memuja keagungan Tuhan yang menciptakannya?”“Banesh Hoffmann”



Bintang…Bulan…Matahari…berbagai macam nama planet tentunya sudah tidak asing di telinga kita bukan? Namun seberapa pahamkah kita tentang sistem tata surya?…Apakah anda tahu penyebab dari dikeluarkannya pluto dari jajaran planet dalam tata surya?Artikel ini akan membantu anda dalam mempelajari sistem tata surya beserta benda langit lainnya yang begitu misteri dan sangat menakjubkan. Artikel ini tidak hanya akan mengupas karakteristik setiap planet maupun benda langit lainnya, tetapi juga akan mengupas segala hal yang tentunya sangat berguna untuk memperluas wawasan kita.

Satelit-satelit di Tata Surya. Kredit : NASA
Satelit-satelit di Tata Surya. Kredit : Tirta


Definisi Tata SuryaTata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek – objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/ katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Anggota tata surya tersebar di sekitar matahari dan beredar mengelilingi matahari dengan arah yang sama. Beredar artinya sama dengan mengorbit dan lintasan peredaran disebut lintasan orbit.Pada waktu mengedari matahari di lintasan orbitnya, setiap anggota tata surya pada satu waktu berada dekat dengan matahari dan pada lain waktu akan jauh dari matahari. Titik atau tempat pada lintasan orbit yang terdekat dengan matahari disebut titik perihelion. Titik yang terjauh dari matahari disebut titik aphelion.Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu melalui beberapa teori pembentukan tata surya sebagaimana disampaikan para ahli. Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu 225-250 juta tahun untuk untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 20-25 kali dari semenjak terbentuk.


Satelit alami adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia yang mengorbit sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya, seperti misalnya Bulan adalah satelit alami Bumi. Sebenarnya terminologi ini berlaku juga bagi planet yang mengelilingi sebuah bintang, atau bahkan sebuah bintang yang mengelilingi pusat galaksi, tetapi jarang digunakan. Bumi sendiri sebenarnya merupakan satelit alami Matahari.
Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang beredar mengelilingi benda lain misalnya satelit Palapa yang mengelilingi Bumi.
5 Satelit alami terbesar yang pernah ditemukan manusia adalah: Ganymede (Jupiter), Titan (Saturnus), Callisto (Jupiter), Io (Jupiter), serta Bulan (Bumi).
BULAN
Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari.
Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km,[1] sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari.

Bulan tanggal 21 Maret 2011 pagi hari

PHOBOS DAN DEIMOS
Mars memiliki dua bulan, Phobos dan Deimos, yang dianggap asteroid ditangkap. Kedua satelit ditemukan pada tahun 1877 oleh Asaf Hall dan diberi nama setelah karakter Phobos (panik / ketakutan) dan Deimos (teror / takut) yang, dalam mitologi Yunani, menemani ayah mereka Ares, dewa perang, ke medan pertempuran. Ares dikenal sebagai Mars ke Roma.


Jika dilihat dari permukaan Mars dekat khatulistiwa, Phobos penuh terlihat sekitar sepertiga sebesar bulan purnama dari Bumi Bumi. Ini memiliki diameter sudut antara 8 '(naik) dan 12' (overhead). Ini akan terlihat lebih kecil saat pengamat lebih jauh dari khatulistiwa Mars, dan benar-benar tak terlihat (selalu melampaui cakrawala) dari kutub Mars 'es. Deimos terlihat lebih seperti bintang terang atau planet bagi pengamat di Mars, hanya sedikit lebih besar daripada Venus terlihat dari Bumi, ia memiliki diameter sudut sekitar 2 '. Diameter sudut Matahari seperti yang terlihat dari Mars, sebaliknya, adalah sekitar 21 '. Dengan demikian tidak ada gerhana matahari total di Mars, karena bulan terlalu kecil untuk sepenuhnya menutupi matahari. Di sisi lain, gerhana bulan total Phobos sangat umum, terjadi hampir setiap malam. [12] Lihat juga Transit Phobos dari Mars dan Transit of Deimos dari Mars untuk gerhana-seperti peristiwa.


Perbandingan skala abu-abu gambar Phobos (atas) dan Deimos (bawah).
Gerakan Phobos dan Deimos akan tampak sangat berbeda dari bulan kita sendiri. Phobos Speedy naik di barat, set di timur, dan naik lagi hanya dalam sebelas jam, sedangkan Deimos, yang hanya di luar orbit sinkron, meningkat seperti yang diharapkan di timur tapi sangat lambat. Meskipun orbit jam 30, dibutuhkan 2,7 hari untuk mengatur di barat karena perlahan-lahan jatuh di balik rotasi Mars, dan memiliki panjang lagi untuk bangkit.
Kedua bulan yang pasang surut terkunci, selalu menghadirkan wajah yang sama menuju Mars. Sejak Phobos mengorbit Mars lebih cepat dari planet itu sendiri berputar, gaya pasang surut secara perlahan namun terus berkurang radius orbitnya. Pada beberapa titik di masa depan, ketika mendekati Mars cukup dekat (lihat batas Roche), Phobos akan rusak oleh kekuatan-kekuatan pasang surut. [13] string Beberapa kawah di permukaan Mars, cenderung jauh dari khatulistiwa yang lebih tua mereka , menunjukkan bahwa mungkin ada bulan kecil lainnya yang mengalami nasib yang diharapkan dari Phobos, dan juga bahwa kerak Mars secara keseluruhan bergeser antara peristiwa [14]. Deimos, di sisi lain, adalah cukup jauh bahwa orbitnya perlahan-lahan mendorong gantinya, [15] seperti dalam kasus bulan kita sendiri.

kawan ku

INI ADALAH KAWAN BARUKU DARI 10-4